Deskripsi
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang paling banyak diminati oleh orang-orang. Hal ini disebabkan bahwa ekonomi adalah titik puncak untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih sejahtera. Baik kesejahteraan negara maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ekonomi sangat erat kaitannya dengan perilaku manusia untuk mencapai tingkat kepuasan. Untuk itu, munculnya buku ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama pengamat ekonomi yang ingin membangun negara. Buku ini akan membahas secara spesifik tentang data makroekonomi, pendapatan nasional dan pengukuran standar hidup yang layak, serta perkembangan ekonomi saat ini. Didukung dengan data dan fakta kemudian teori-teori yang relevan. Buku ini mengajak pembaca bukan hanya sekedar paham makroekonomi saja namun lebih tentang ekonomi saat ini.
Tentang Penulis
Dr. Nazamuddin, S.E., M.A
Website: http://fsd.unsyiah.ac.id/nazamuddin/
Email: nazamuddin@unsyiah.ac.id
Order Buku
Ekonomi berasal dari kata Latin oikonomos, yang bermakna orang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga (household). Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang mempunyai keinginan untuk mencapai kepuasannya dalam keterbatasan sumber daya yang dimiliki atau dikuasainya.Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan atau agregat. Variabel-variabel agregat seperti output nasional, pengangguran, inflasi, tingkat bunga, dan nilai tukar adalah contoh dari begitu banyak variabel makroekonomi yang diamati pergerakan dan arah kecenderungan perubahannya. Fakta-fakta yang disiratkan dalam data ekonomi dapat menunjukkan suatu fenomena umum tentang hubungan sebab-akibat. Fakta-fakta demikian disebut fakta tersirat (stylized facts). Melalui pengamatan fakta demikian, para pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri tentang hubungan-hubungan antar variabel.
Data adalah potongan-potongan informasi yang anda kumpulkan. Selain data kuantitatif dan kualitatif, terdapat banyak jenis data lainnya, seperti data deret silang, data runtun waktu atau juga disebut data seri waktu (time series), data panel, dan data dummy.
Statistik deskriptif menggambarkan data dalam bentuk ringkasan berupa grafik/chart dan tabel, tapi tidak membuat kesimpulan tentang populasi dari mana sampel diambil. Statistik inferens membuat kesimpulan dengan logika yang baik (make well-reasoned inferences) tentang populasi. Selain itu dalam bab 2 ini juga membahas mengenai perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferens, penggunaan ekonometrika, metode ekonometrika, data primer dan data sekunder, variabel endogen dan variabel eksogen, variabel acak, memodelkan makroekonomi, sumber data makroekonomi, dan lain sebagainya.
Pendapatan per kapita adalah indikator yang paling sederhana untuk mengukur secara kuantitatif tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita adalah lazim digunakan sebagai indikator tersebut. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) semakin sering digunakan sebagai indikator kemajuan, tidak saja terbatas pada kemajuan ekonomi tapi juga pendidikan dan kesehatan. Pendapatan per kapita yang diukur dengan PDB dibagi dengan jumlah penduduk pada dasarnya adalah pendapatan rata-rata karena pembaginya termasuk anak-anak dan penduduk yang tidak bekerja. Teori pertumbuhan Endogen sebagian besar menekankan peran modal manusia sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Modal manusia dapat diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan yang melekat pada manusia, baik sebagai anugerah karena keturunan maupun sebagai perolehan karena upaya yang dilakukan, misalnya capaian pendidikan (formal dan informal) dan kesehatan.
Teori pertumbuhan ekonomi memberi fokus pada pentingnya faktor-faktor sisi penawaran dari perekonomian dalam menentukan arah perubahan output dalam jangka panjang. Perekonomian dikatakan mencapai alur pertumbuhan yang seimbang jika perekonomian sudah berada pada posisi ekuilibrium jangka panjang dan tumbuh dengan laju yang stabil atau tetap (steady-state). Model Solow bahwa perekonomian dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mempunyai stok modal per tenaga kerja yang rendah, karenanya output atau pendapatan per kapita yang rendah. Teori pertumbuhan endogen menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi jangka panjang berasal dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Model pertumbuhan endogen menekankan dua variabel endogen yang penting: modal dan teknologi.
suatu perekonomian dapat dipandang dari sudut permintaan (demand-side) dan dari sudut penawaran (supply-side). Keseimbangan makroekonomi secara sederhana adalah permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Penawaran agregat adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian – ukuran yang lazim digunakan adalah Produk Domestik Bruto. Jumlah produksi atau output perekonomian dalam jangka pendek dapat naik dan turun dari suatu waktu ke waktu yang lain. Ini disebut fluktuasi ekonomi, yang berbeda dari pertumbuhan ekonomi di mana yang terakhir ini adalah kecenderungan jangka panjang dari perkembangan output nasional.
Krisis ekonomi ditandai dengan perubahan-perubahan drastis dalam indikator ekonomi yang dapat memberi indikasi tentang kemungkinan krisis. Dampak jangka panjang dari suatu krisis ekonomi mungkin saja berlangsung terus hingga beberapa puluh tahun dan dapat menjadi penyebab krisis berikutnya jika suatu sistem resistensi yang dibangun untuk suatu sistem perekonomian tidak cukup kuat untuk menghadapi risiko krisis yang mungkin datang tanpa terduga. Kebijakan makroekonomi adalah bagian dari upaya mengelola perekonomian, maka sering disebut sebagai manajemen makroekonomi. Intervensi pemerintah dilakukan melalui pengelolaan anggaran, yang di Indonesia dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terdiri dari pengelolaan sisi penerimaan dan pengelolaan sisi pengeluaran (expenditure management). indikasi berlangsungnya pemulihan ekonomi dari suatu krisis atau resesi adalah membaiknya beberapa indikator makroekonomi. Beberapa indikator ekonomi makro yang dapat dijadikan cerminan dampak krisis dan kecenderungan pemulihannya antara lain adalah: a) defisit neraca transaksi berjalan; b) defisit anggaran pemerintah; c) hutang luar negeri; d) gejolak moneter dan perbankan; dan e) ketidakstabilan harga-harga.
Uang adalah aset yang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang dan jasa. Dalam sejarah, emas pernah digunakan sebagai uang. Cadangan emas dunia yang diketahui adalah terbatas. Karena emas juga digunakan sebagai komoditas penyimpan nilai atau kekayaan, harganya semakin naik. Sebagai ganti uang kertas dan logam, semakin banyak orang menggunakan alat elektronik untuk bertransaksi. Uang elektronik menjadi instrumen pembayaran nontunai yang semakin populer. Uang elektronik dapat dibedakan berdasarkan media penyimpanan, yaitu uang elektronik dengan media penyimpan berupa server dan uang elektronik media penyimpan berupa chip. Satu bentuk lain dari uang digital di samping uang elektronik adalah uang-kripto (cryptocurrency). Istilah lain untuk uang-kripto adalah uang virtual. Secara ringkas, uang dalam peredaran atau penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Bank Sentral mempunyai fungsi mengendalikan jumlah uang dalam peredaran dan menggunakan berbagai mekanisme untuk melakukan itu. Paling tidak ada dua definisi yang lazim digunakan untuk memberi batasan tentang jumlah uang dalam peredaran, yaitu uang sempit (narrow money) dan uang luas (broad money).
Kebijakan moneter oleh bank sentral bekerja melalui sistem perbankan, yakni bank-bank umum. Dua cara bank sentral memengaruhi jumlah uang beredar adalah: pertama, melalui kebijakan yang memengaruhi jumlah cadangan (reserves), dan kedua, melalui kebijakan yang memengaruhi rasio cadangan (reserve ratio).