Etika Bisnis Islami: Suatu Kajian Awal bagi Pemula

Description

Sendi-sendi ekonomi suatu bangsa dan masyarakat pada umumnya digerakkan oleh aktivitas bisnis. Akan tetapi, saat ini iklim bisnis di Indonesia tergolong kurang kondusif, subur oleh perilaku menyimpang dan non etis. Ambisiusitas yang dimiliki oleh sebagian manusia mendorongnya melanggar dan mengabaikan rambu-rambu, baik hukum maupun etika dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Beberapa kasus diantaranya seperti memelihara tradisi berbisnis dengan pola yang ekstrem (kekerasan); menjadikan KKN sarana dan pendekatan untuk keuntungan super normal yang merugikan mitra utama dan umat manusia; trik penipuan yang dianggap lumrah dalam dunia usaha; mencurangi rahasia dan privasi antar pebisnis dianggap hal biasa, serta mudahnya terjajah hak cipta dan intelektual. Akhirnya,bisnis menjadi sesuatu yang mengerikan. Oleh sebab itu, hadirnya etika bisnis yang islami menyorot dan memahami keterbatasan organisasi bisnis tertentu dan juga individunya. Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai cara islam dalam mengatur dunia bisnis. Bertajuk pada cara yang islami, ada paradigma konvensional dalam dunia bisnis yang harus ditinggalkan oleh pelaku usaha beretika sehingga rumor dunia bisnis sebagai rumah setan dapat terbantahkan. Konfirmasi ketepatan, kecukupan, kevalidan serta reliabilitas indikator yang digunakan untuk mengukur term “islami” yang digunakan pada buku ini dalam bidang etika bisnisnya merujuk kepada indikator yang berbasis naqliyah (deduktif) dan induktif, serta mencermati term “islami” dari sudut substantive. Hasilnya, Etika Bisnis Islami memiliki kepekaaan sosial terhadap sesama dan kepedulian realitas sekitarnya serta responsif positif terhadap kaum yang tertindas (mustadh’afin). Etika Bisnis Islami tidak terpaku pada ritual-ritual agama semata, namun lebih kepada mencari solusi yang diridhai Allah. Bisnis yang islami tidak hanya memberikan keuntungan atau kesejahteraan kepada individu pelaku bisnis, tetapi juga kepada umat manusia secara keseluruhan. Untuk memantapkan keyakinan agar sebuah bisnis tidak terjebak dengan bisnis tak bermoral, maka ajaran agama dan filsafat dapat digunakan. Di samping itu dapat pula digunakan pengalaman budaya yang mengilhami nilai-nilai positif bagi pengembangan usaha di masa yang akan datang.