SUFISME KOPI, LEMANG DAN APAM: Gerakan Sufi Merawat Tradisi
Rp87.500
ISBN: –
E-ISBN: – (PDF)
Author: Said Muniruddin, TM. Jafar Sulaiman, Ramzi Adriman, Afdhal Azmi, Riha Dedi Priantana, Ridwan Nurdin, Syarifuddin Abe, Muhammad, TM. Sahudra, Syukriy Abdullah, Tursinawati, Fakhrurrazi Amir, M. Ridha Siregar, T. Maulana
Editor: Syarizal Fonna, Khairul Munadi, Fitri Arnia
Publisher: Syiah Kuala University Press
Published Date: 2024-02-20
Page Count: 145
Print Type: BOOK
Category: Philosophy
Maturity Rating: NOT_MATURE
Description
“SUFISME KOPI, LEMANG, DAN APAM” adalah sebuah buku yang memadukan materialitas budaya dan kuliner dengan nilai-nilai spi-ritual. Minuman dan makanan ini sudah mentradisi dalam masyara-kat. Bahkan budaya ngopi misalnya, telah begitu mendunia. Namun, ti-dak semua orang mengetahui akar sufisme dari ketiga produk budaya ini.
Kopi terkait erat dengan Abu Hasan Asy-Syadzili, ataupun para sufi Yaman lainnya, tempat kopi berasal. Diriwayatkan, minuman hitam ini pada awal-nya diracik untuk membuat kesadaran para ahli dzikir terus terjaga dalam setiap munajat malam mereka. Begitu juga lemang, dikaitkan dengan Syekh Burhanuddin Ulakan, murid Syekh Abdurrauf bin Ali (Teungku Syiah Kuala), yang mengarahkan masyarakatnya untuk membuat jenis makanan; yang ra-cikan dengan beras, santan, dan lainnya kemudian dimasak dalam wadah bambu yang bersih dan tertutup rapi. Ada berbagai elemen bumbu (bam-bu, beras, air santan), yang jika salah satunya tidak ada, lemang yang le-zat tidak akan jadi. Sebuah makna, bahwa agama terdiri dari syariat, tarikat, dan hakikat. Memasaknya pun penuh mujahadah, bahkan sampai menge-luarkan air mata. Sementara apam, berkaitan erat dengan sosok Abdullah bin Rajab, tokoh sufi Mekkah, yang saat meninggal tidak memiliki apapun. Sehingga masyarakat tergerak untuk membuat kenduri dengan olahan ma-kanan yang bisa dikenal dengan sebutan apam. Budaya ini turut diperke-nalkan sampai ke Jawa oleh Ki Ageng Gribig dalam tradisi “Ya Qowiyyu”.
Meskipun kisah-kisah ini terkesan sebagai legenda, namun tidak bisa dina-fikan, peran spiritualitas sangat kuat dalam setiap gerak budaya dan tradisi sosial masyarakat kita. Karena itu, festival kopi, lemang, dan apam; dalam upaya memperkuat memori spiritual sangat penting untuk terus dilakukan. Buku ini mengulas sejarah dan filosofi kopi, lemang dan apam.
Additional information
Jenis Cetakan | Hitam Putih |
---|
General Inquiries
There are no inquiries yet.