Pemasaran Pemerintahan: Dari Citra hingga Kepercayaan Publik

Description

Dalam dunia yang serba transparan dan serba digital, pemerintahan tak lagi cukup hanya menjadi pengatur. Ia dituntut menjadi pendengar, perasa, bahkan perayu publik yang tulus. Buku Pemasaran Pemerintahan tidak datang untuk menjual ilusi, melainkan untuk menawarkan paradigma baru: bahwa negara harus belajar dari pemasaran, bukan untuk pencitraan, melainkan untuk membangun kepercayaan. Di sinilah seni tata kelola publik menemukan bentuk baru: menjembatani jarak antara kebijakan dan hati warga negara. Disusun dalam empat bagian tematik, buku ini menggelar peta konseptual dan praktis tentang bagaimana negara bisa memanfaatkan prinsip-prinsip pemasaran untuk menghadirkan kebijakan yang bukan hanya benar, tetapi juga diterima. Dari segmentasi publik yang majemuk, positioning kebijakan yang bernilai, hingga branding yang menyentuh akar emosi warga-semua dijabarkan dengan kerangka filosofis bahwa kekuasaan yang tak dipercaya adalah kekuasaan yang rapuh. Dalam benak penulis, relasi antara negara dan warga harus dibangun bukan dengan dominasi, melainkan dengan dialog. Buku ini menjelajah dari teori ke praktik, dari etika ke strategi la menyentuh kisah sukses kampanye publik di Selandia Baru, tetapi juga tak segan menguliti kegagalan komunikasi kebijakan di Indonesia, seperti kasus kenaikan iuran BPJS dan Projek IKN. Dalam setiap babnya, terselip pesan bahwa setiap kebijakan adalah narasi, dan setiap narasi harus menemukan resonansinya di ruang batin publik. Jika tidak, ia akan ditolak, tak peduli seberapa rasional isinya Di akhir perjalanan, buku ini bukan sekadar mengusulkan teknik pemasaran, tapi mengajukan visi baru tentang negara. Negara yang bukan sekadar produsen kebijakan, melainkan fasilitator nilai. Negara yang tidak menjual program, tetapi membangkitkan partisipasi. Sebuah negara yang disukai, bukan karena tampil sempurna, tetapi karena hadir dengan empati dan kejujuran. Maka, pemasaran pemerintahan bukan soal membentuk citra, melainkan membangun makna.